BANTUL (KRjogja.com)–Sejumlah sekolah swasta di Bantul kesulitan untuk memenuhi kuota sesuai yang ditetapkan sejak awal. Bahkan pengelola khawatir, sekolah akan bangkrut dan tutup jika persoalan sulitnya mendapat murid tersebut tidak segera mendapat solusi. Dampak kurang baik lainnya adalah, semakin sedikit siswa di sebuah sekolah secara tidak langsung menurunkan semangat belajar siswa.
Kepala SMP Ma’arif Imogiri, Muhammad Solkhan SPd, Jumat (12/07/2013) mengatakan dari kuota 74 baru mendapat 18 calon siswa. Jelas kuota yang ditentukan sangat sulit dipenuhi. Muhammad Solkhan berpendapat, tahun lalu saja hanya mendapat 20 siswa. Dari jumlah tersebut dalam perjalanannya sejumlah siswa ada yang keluar.
Dijelaskan, bagi sekolah swasta kondisi saat ini membuat pengelola tidak berkutik. “Kami seolah mencari siswa dengan nilai kurang baik atau anak yang sebenarnya sudah tidak mau sekolah, itu saja kami kesulitan menjaring siswa,” ujar Muhammad Solkhan.
Dijelaskan, dengan semakin sedikitnya siswa yang mendaftar di sekolahnya, secara tidak langsung mempengeruhi operasional. Bahkan Muhammad Solkhan pesimis kuota akan terpenuhi melihat fakta di lapangan. Karena sejumlah sekolah juga kekurangan berita. Menurutnya untuk menarik animo siswa, sekolah harus meningkatkan mutu pendidikan, sebagai strategi paling masuk akal dilakukan. Karena jika kondisi ini tidak segera dicarikan solusi. Sekolah swasta akan semakin berat dimasa mendatang.
“Jika kondisi ini (kesulitan dapat murid-red) terus terjadi, sekolah bangkrut dan akhirnya tutup,” ujarnya. Padahal dalam kondisi seperti ini, sekolah juga tidak membebani siswa untuk membayar. Meski begitu sekolah tetap kesulitan menjaring siswa baru. (Roy)
Leave a Reply