SMP Ma’arif Imogiri kembali gelar workshop penulisan soal literasi membaca

Imogiri – Untuk menulis soal, penting memperhatikan stimulus, petunjuk soal, bentuk soal, serta pilihan jawaban, jika itu soal pilihan ganda. Demikian disampaikan Siska Yuniati dalam workshop penulisan soal literasi membaca yang digelar SMP Ma’arif Imogiri, Rabu (6/4).

Lebih lanjut, Ketua Pergumapi sekaligus Guru MTs Negeri 3 Bantul tersebut menyampaikan bahwa soal yang bersifat literasi, hanya dapat dijawab dengan membaca stimulus yang disajikan. Soal yang demikian akan mengarahkan peserta didik untuk membaca stimulus. Lewat bacaan tersebut, siswa diharapkan dapat berpikir kritis untuk dapat menjawab soal maupun mengaitkannya dengan kehidupan sehari-hari.

Workshop tersebut merupakan lanjutan dari Workshop Penulisan Soal HOTs pada Desember 2021. Pada kesempatan itu, panitia juga menghadirkan Siska Yuniati sebagai narasumber.

Soal-soal yang dibuat guru-guru pada workshop pertama itu juga direview pada workshop kedua ini. Selain memberi masukan atas soal-soal yang dibuat, Siska juga berdialog dengan para peserta tentang seluk-beluk penulisan soal.

Hadir pula dalam acara tersebut, Wakil Ketua Komisi D DPRD Kabupaten Bantul, H. Yasmuri, S.Pd., M.Pd.I. Pada kesempatan itu, Yasmuri menyampaikan bahwa setiap sekolah pasti memiliki keunggulan, termasuk sekolah swasta. Oleh karena itu, perlu menggali dan mengembangkan keunggulan tersebut.

Masih menurut Yasmuri, sekolah juga harus memahami karakteristik peserta didik agar dapat mengembangkan potensi mereka dengan baik. Menurutnya, saat ini peserta didik di SMP adalah mereka yang masuk dalam kategori generas Z yang salah satu cirinya tidak bisa terlepas dari internet dan ponsel pintar.

Kegiatan ini mendapat apresiasi dari Ketua Majelis Wakil Cabang NU Imogiri, Sogiyanto, A.Md. Menurutnya, MWC akan selalu mendukung semua langkah positif yang dilakukan sekolah.

“Dari MWC akan selalu mendukung kegiatan untuk pengembangan sekolah agar mutu pendidikan dapat terjaga dan terus meningkat,” ujarnya.

Dalam sambutannya, Kepala SMP Ma’arif Imogiri, Sabjan Badio, M.Pd., mengajak para guru untuk lebih aktif dan bersinergi dalam mengembangkan sekolah, salah satunya dengan mengikuti workshop secara maksimal demi kualitas pembelajaran di SMP Ma’arif Imogiri yang lebih baik.

Guru-guru diberi sajian lagu “One More Dance” karya C.C. Carter yang rilis 1960 kemudian diperkenalkan kembali oleh dua penyanyi Israel, Esther dan Abi Ofarim (1962). Peserta diminta mengganti kata husband dengan Ma’arif.

“Jangan sampai itu terjadi. Kita menjadi tidak begitu peduli saat apa yang seharusnya diperjuangkan membutuhkan kita,” tegas Sabjan Badio.

Agar itu tidak terjadi, penulis yang namanya tedaftar di Library of Congerss ini memperdengarkan lagu “Can’t Help Falling in Love” karya Hugo Peretti, Luigi Creatore, dan George David Weiss yang dipopulerkan Elvis Presley dalam film Blue Hawaii (1962).

“Take my hand, take my whole life too,” ungkap Sabjan.

Acara yang diikuti oleh seluruh guru SMP Ma’arif Imogiri tersebut berjalan dengan baik. Peserta antusias berdiskusi dengan narasumber. (*)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *